proses perancangan DBMS
Proses Perancangan DBMS
Perancangan Database
Posted: February 26, 2008 | Referensi : www.iwayan.powernet.or.id.
Proses Perancangan Database
Proses perancangan database terdiri dari 6 tahap:
Tahap 1, Pengumpulan data dan analisis
Tahap 2, Perancangan database secara konseptual
Tahap 3, Pemilihan DBMS
Tahap 4, Perancangan database secara logika (data model mapping)
Tahap 5, Perancangan database secara fisik
Tahap 6, Implementasi Sistem database
Secara khusus proses perancangan berisi 2 aktifitas paralel:
Aktifitas yang melibatkan perancangan dari isi data dan struktur database,
Aktifitas mengenai perancangan pemrosesan database dan aplikasi-aplikasi perangkat lunak.
Di lain pihak, kita biasanya menentukan perancangan aplikasi-aplikasi database dengan mengarah kepada konstruksi skema database yang telah ditentukan selama aktifitas yang pertama.
6 tahapan diatas tadi tidak harus diproses berurutan. Pada tahap ke 1
merupakan kumpulan informasi yang berhubungan dengan penggunaan
database. Tahap 6 merupakan implementasi database-nya.
Tahap 1 dan 6 kadang-kadang bukan merupakan bagian dari perancangan database. Sedangkan yang merupakan inti dari proses perancangan database adalah pada tahap 2, 4, 5.
Tahap 1 – Pengumpulan data dan analisa
Merupakan suatu tahap dimana kita melakukan proses indentifikasi dan
analisa kebutuhan-kebutuhan data dan ini disebut pengumpulan data dan
analisa. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem database, kita harus mengenal terlebih dahulu bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem database, termasuk para user yang ada dan para useryang baru beserta aplikasi-aplikasinya. Kebutuhan-kebutuhan dari para user dan aplikasi-aplikasi inilah yang kemudian dikumpulkan dan dianalisa.
Berikut ini adalah aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisa:
Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya
Peninjauan dokumentasi yang ada
Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data
Daftar pertanyaan dan wawancara
Tahap 2, Perancangan database secara konseptual
Pada tahap ini akan dihasilkan conceptual schema untuk database yang tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik. Sering menggunakan sebuah high-level data modelseperti ER/EER modelselama tahap ini. Dalam conceptual schema, kita harus merinci aplikasi-aplikasi databaseyang diketahui dan transaksi-transaksi yang mungkin.Tahap perancangan databasesecara konseptual mempunyai 2 aktifitas pararel:
Perancangan skema konseptual
Menguji kebutuhan-kebutuhan data dari suatu database yang merupakan hasil dari tahap 1 dan menghasilkan sebuah conceptual database schema pada DBMS-independent model data tingkat tinggi seperti EER (Enhanced Entity Relationship)
model.Untuk menghasilkan skema tersebut dapat dihasilkan dengan
penggabungan bermacam-macam kebutuhan user dan secara langsung membuat
skema database atau dengan merancang skema-skema yang terpisah dari
kebutuhan tiap-tiap user dan kemudian menggabungkan skema-skema
tersebut. Model data yang digunakan pada perancangan skema konseptual
adalah DBMS-independent dan langkah selanjutnya adalah memilih DBMS untuk melakukan rancangan tersebut.
Perancangan transaksi
Menguji aplikasi-aplikasi databasedimana kebutuhan-kebutuhannya
telah dianalisa pada fase 1, dan menghasilkan perincian
transaksi-transaksi ini.Kegunaan tahap ini yang diproses secara paralel
bersama tahapp perancangan skema konseptual adalah untuk merancang
karakteristik dari transaksi-transaksi database yang telah diketahui pada suatu DBMS-independent. Transaksi-transaksi ini akan digunakan untuk memproses dan memanipulasi database suatu saat dimana database tersebut dilaksanakan.
Tahap 3, Pemilihan DBMS
Pemilihan databaseditentukan oleh beberapa faktor diantaranya faktor teknik, ekonomi, dan politik organisasi.Contoh faktor teknik:
Keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya seperti jenis-jenis DBMS (relational, network, hierarchical,
dan lain-lain), struktur penyimpanan, dan jalur akses yang mendukung
DBMS, pemakai, dan lain-lain.Faktor-faktor ekonomi dan organisasi yang
mempengaruhi satu sama lain dalam pemilihan DBMS :
Struktur data
Jika data yang disimpan dalam database mengikuti struktur hirarki, maka suatu jenis hirarki dari DBMS harus dipikirkan.
Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem
Jika staf programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan suatu DBMS, maka hal ini dapat mengurangi biaya latihan dan waktu belajar.
Tersedianya layanan penjual
Keberadaan fasilitas pelayanan penjual sangat dibutuhkan untuk membantu memecahkan beberapa masalah sistem.
Tahap 4, Perancangan database secara logika (data model mapping)
Tahap selanjutnya adalah membuat sebuah skema konseptual dan skema
eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih. Tahap ini dilakukan
oleh pemetaan skema konseptual dan skema eksternal yang dihasilkan pada
tahap 2. Pada tahap ini, skema konseptual ditransformasikan dari model
data tingkat tinggi yang digunakan pada tahap 2 ke dalam model data
dari model data dari DBMS yang dipilih pada tahap 3.Pemetaan tersebut
dapat diproses dalam 2 tingkat:
Pemetaan system-independent
Pemetaan ke dalam model data DBMS dengan tidak mempertimbangkan
karakteristik atau hal-hal yang khusus yang berlaku pada implementasi
DBMS dari model data tersebut.
Penyesuain skema ke DBMS yang spesifik
Mengatur skema yang dihasilkan pada langkah 1 untuk disesuaikan pada
implementasi yang khusus di masa yang akan datang dari suatu model data
yang digunakan pada DBMS yang dipilih.Hasil dari tahap ini memakai
perintah-perintah DDL (Data Definition Language) dalam bahasa DBMS yang dipilih yang menentukan tingkat skema konseptual dan eksternal dari sistem database.
Tetapi 10 dalam beberapa hal, perintah-perintah DDL memasukkan
parameter-parameter rancangan fisik sehingga DDL yang lengkap harus
menunggu sampai tahap perancangan databasesecara fisik telah
lengkap.Tahap ini dapat dimulai setelah pemilihan sebuah implementasi
model data sambil menunggu DBMS yang spesifik yang akan dipilih. Contoh:
jika memutuskan untuk menggunakan beberapa relational DBMS
tetapi belum memutuskan suatu relasi yang utama. Rancangan dari skema
eksternal untuk aplikasi-aplikasi yang spesifik seringkali sudah selesai
selama proses ini.
Tahap 5, Perancangan database secara fisik
Perancangan database secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file databaseuntuk mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi.Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk database
yang disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan
fisik, penempatan record dan jalur akses. Berhubungan dengan internal schema(pada istilah 3 level arsitektur DBMS).Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan databasesecara fisik :
Response time
Waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang diajukan untuk menjalankan suatu tanggapan. Pengaruh utama pada response time adalah di bawah pengawasan DBMS yaitu : waktu akses database untuk data item yang ditunjuk oleh suatu transaksi. Response time
juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak berada di bawah
pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau penundaan
komunikasi.
Space utility
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan struktur-struktur jalur akses.
Transaction throughput
Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem database,
dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal :
digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase
ini adalah penentual awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses
untuk file-file database.
Tahap 6, Implementasi Sistem database
Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap, kita dapat melaksanakan sistem database. Perintah-perintah dalam DDL dan SDL(Storage Definition Language) dari DBMS yang dipilih, dihimpun dan digunakan untuk membuat skema database dan file-file database (yang kosong). Sekarang databasetersebut
dimuat (disatukan) dengan datanya.Jika data harus dirubah dari sistem
komputer sebelumnya, perubahan-perubahan yang rutin mungkin diperlukan
untuk format ulang datanya yang kemudian dimasukkan ke database yang baru. Transaksi-transaksi database sekarang
harus dilaksanakan oleh para programmmer aplikasi.Spesifikasi secara
konseptual diuji dan dihubungkan dengan kode program dengan
perintah-perintah dari embedded DML yang telah ditulis dan diuji. Suatu saat transaksi-transaksi tersebut telah siap dan data telah dimasukkan ke dalam database, maka tahap perancangan dan implementasi telah selesai, dan kemudian tahap operasional dari sistem database dimulai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar